Saat ini

Pada tahun 1992 wilayah Kota Semarang mengalami penataan. Dengan dasar Peraturan Pemerintah Rl (PP) No. 50/92 tentang penentuan Kecamatan-kecamatan, maka Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan. Dengan penataan ini maka peitumbuhan unsur wilayah semakin maju. Dan relatif merata. Jalan-jalan baru dibuat menghubungkan pusat-pusat kota dengan tempat-tempat yang terisolir. Dalam bidang kesempatan kerja, Semarang terbuka bagi masyarakat sekitar Semarang untuk mencari kerja dan membuka usahanya di sini. Sektor formal dan informal sama-sama berkembang dan saling menunjang. Industri berdatangan baik dan luar negeri maupun dan dalam negeri sendiri. Seiiring dengan perkembangan tersebut menimbulkan problem-problem yang harus cepat diatasi. Antara lain problem kerusakan lingkungan, pertumbuhan penduduk yang cukup pesat baik karena perpindahan maupun kelahiran. Di samping itujuga ada problem yang belum juga tuntas selama bertahun-tahun yaitu banjir dan rob. Di bagian lain terutama di daerah atas makin banyak kerusakan lingkungan karena kurang terkendalinya eksploitasi lahan. Maka banyak terjadi lahan kritis dan ancaman penurunan permukaan tanah. Bergulirnya era reformasi sejak tahun 1998 melahirkan penataan-penataan baru dan dan dicanangkannya Otonomi Daerah pada tahun 2000. Tepat pada bergulirnya abad baru, millenium baru diharapkan warga Kota Semarang makin maju dan mandiri. Pada saat kota-kota lain dilanda berbagai kerusuhan dan pefbuatan-peibuatan anarkis seiring mengalirnya gelombang reformasi maka Kota Semarang relatif aman, terkendali dan dalam situasi yang kondusif. Dengan diterapkannya Otonomi Daerah, maka Kota Semarangpun akan mengoptimalkan semua aset yang dimiliki untuk kesejahteraan seluruh warga kota. Daerah/Kota diberi kewenangan mengatur rumah tangganya sendiri. Artinya daerah boleh mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki untuk terus membangun masyarakatnya. Kota Semarang dilihat dari kondisi fisiknya kian rarnai, maju dan terus berkembang sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Industri, perdagangan, peningkatan sarana dan prasarana kota, permukiman serta kehidupan keagamaan yang beragam mewarnai suasana kebersamaan warganya. Dalam bidang pendidikan terdapat 44 perguruan tinggi negeri dan swasta. Untuk kawasan permukiman menyebar di 16 Kecamatan, selain permukiman lama juga ditambah bertumbuhnya perumahan-perumahan baik sederhana, menengah maupun perumahan elit. Tercatat ada kawasan 4 Perumas dan 51 proyekperumahan dengan masing-masing jumlah unit yang bervariasi antara 100 - 10.000 unit rumah. Industri di Semarang mengalami peningkatan yang amat pesat. Dengan bertumbuhnya kawasan-kawasan industri dengan ribuan perusahaan dan 41 sentra industri kecil meliputi berbagai produksi baik sandang, pangan, perlengkapan, rumah tangga, suvenir dan lain-lain. Sedang industri besar meliputi garmen, sepatu, alat-alat olah raga, meubel, pengalengan hasil bumi & hasil laut, logam dan lain-lain. Industri ini banyak menyerap tenaga kerja dan Semarang dan kota-kota lain di sekitarnya seperti Purwodadi, Kendal dan Demak. Industri dan perdagangan didukung oleh pelabuhan laut dan udara, hotel dan transportasi yang memadai. Tahun 2002 ini tercatat ada54 hotel darikelas melad sampaibintang 5. Sebagai gambaran ramainya perdagangan di Kota Semarang ini terdapat 13 pasar tradisional yang cukup besar ditambah 15 pusat perbelanjaan modem (supermarket & mal) yang sekaligus berfungsi sebagai tempat refreshing.

Blogger template 'Yes#39; by By Ujang2008

Jump to TOP

Blogger templates by Ayah Ujang